Laman

Rabu, 05 Mei 2010

Esref Armagan



Mengetahui profilnya ketika membaca artikel di Tarbawi edisi 227. Esref Armagan, adalah laki-laki usia 57 tahun yang lahir dengan keadaan tuna netra, berasal dari Turki, dibesarkan oleh keluarga miskin hingga membuatnya tidak dapat mengenyam yang namanya dunia pendidikan.

Tapi, Maha Besar Allah dengan segala penciptaanya. Esref Armagan dianugerahi kemampuan luar biasa dalam melukis, yang ia pelajari secara otodidak. Bayangkan, bagaimana bisa seorang tuna netra mampu melukis sebuah benda yang tidak pernah sama sekali ia lihat dalam hidupnya?! Sedangkan kita normal saja, belum tentu mampu melukis sebegitu indahnya.


Esref Armagan kecil yang tidak bersekolah, mencari kesibukan lain selain bermain dengan teman sebayanya dengan mencoret-coret kotak kerja milik ayahnya. Dan selama 35 tahun, Esref melatih kemampuan melukisnya dengan medium cat cair. Salah satu keunikan cara melukis Esref adalah ia jarang menggunakan kuas, melainkan dengan jari-jarinya. Untuk membayangkan objek yang dilukisnya, Esref tak jarang menanyakan ciri-ciri dari objek yang dilukisnya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mungkin membayangkan hal yang sama sekali belum pernah dilihat, baik objek maupun warnanya.

Saat diwawancarai oleh Discovery Channel, Esref menjawab, “Saya melihat dengan cara mendengar, dari teman-teman saya, dan orang yang mau berbagi informasi kepada saya. Saya tidak buta, saya bisa melihat segalanya dengan jari saya.” dan Esref mengatakan, "saya belajar tentang warna dengan mendengar. Saya mencari tahu berbagai informasi tentang warna-warna berbagai benda yang ada di muka bumi ini,”

Pada tahun 2008 dilakukan penelitian oleh Harvard University, Dr. Amir Amedi and Dr. Alvaro Pascual-Leone yang meneliti keadaan saraf dari Esref, ditemukan bahwa keadaan korteks visual Esref aktif, seperti orang normal. Amedi bersama Ehud Zohary di Hebrew University yang menemukan area yang aktif, korteks visual ketika Esref melukis. Korteks visual Esref seperti melihat apa yang ia lukis, yang mengasumsikan bahwa Esref benar-benar "melihat" apa yang ia lukis. Subhanallah.
Pada tahun 2004, Esref menjadi subjek penelitian John Kennedy untuk mengetahui persepsi manusia yang dikonduksikan oleh psikologi.

Inilah salah satu bukti kebesaran Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar